FREEWRITING???SIAPA TAKUT???


FREEWRITING???SIAPA TAKUT???
BERBAGI PENGALAMAN MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU
OLEH M. FIRMAN SUWARYA
TENTANGNYA

Elex Media Komputindo Muhammad Firman Suwarya - Elex Media Komputindo
Nama lengkap beliau adalah Muhammad Firman Suwarya, M,Kom. Beliau mengajar di SMPN Unggulan Sindang Indramayu yang terletak di Jalan Terusan Km. 3 Terusan Sindang Indramayu Jawa Barat. Pendidikan S1 ditempuhkan di Teknik Informatika STMIK TC Bandung, sedangkan pascasarjananya ditempuh di Teknik Informatika STMIK Eresha Universitas Pamulang Tanggerang Banten. Berikut beberapa sosmed yang bisa dilihat tentang beliau:
Email         : firmansmuhammad@gmail.com
IG             : @firmansuwarya
Facebook   :  Muhammad Firman Suwarya
Blog          :  gubuginformatika.blogspot.com
Youtobe     :  Youtobe.com/c/firmansuwarya
Buku-buku yang pernah terbit:
1.   Penerapan Exact Match pada Singular Value Decomposition dengan Menggunakan Discrete Cosine Transform untuk Deteksi Pemalsuan Pada Citra (Ku Fayakun, 2019)
2.   Persahabatan Sebening Embun (Edwrite, 2019)
3.   Sarjana Cangkul (Jmaestro, 2019)

Buku Antologi:
1.   Ayo Belajar Informatika (Andi Offset, 2019)
2.   Dari Film Pendek Hingga Pandai Sikek (Media Guru, 2019)
3.   Indonesia is We (Media Guru, 2019)
4.   Buka Bersama Keluarga (Penerbit Mecca, 2019)
5.   Ketika Ramadhan (Penerbit Mecca, 2019)
6.   Sajak sajak Penaku (Mandiri Jaya Publishing, 2019)
7.   Syair Pena Para Pujangga (Rumah Produksi Naskah, 2019)
8.   Story of Life (Eduvation, 2019)

Tulisannya pernah beberapa kali dimuat di Surat Kabar Radar Indramayu Cirebon. Beliau juga menjadi penulis di beberapa media online. Serta beberapa naskah lain yang tengah diproses oleh penerbit.

MATERINYA UWOWWW
Freewriting adalah teknik menulis cepat tanpa hambatan. Secara umum memang menulis sebanyak lima halaman itu membutuhkan waktu berjam-jam belum lagi nanti efeknya ketemu rasa bosan yang membelenggu. Oleh karena itu jika anda berani konsisten menulis lima lembar perhari, saya yakin anda akan menjadi penulis yang handal. Tetapi sayangnya ada penyakit yang hampir menghinggapi semua penulis termasuk penulis yang handal. Sebenarnya semua orang mampu menulis sebanyak 5 lembar perhari, namun inilah penyakit yang menyerang para penulis. Adapun ciri-ciri penyakit ini adalah tiba-tiba ide hilang entah kemana. Dan dampak endingnya akan capek, kelelahan, dan malas untuk menulis. Terkadang saat malas datang. Ketika saat menulis tiba-tiba mendadak mendapatkan ide baru. Di tengah jalan sebelum ide baru yang menurut kita lebih bagus itu belum selesai ditulis, lalu apa yang terjadi? Maka akan muncul ide baru. Dan terus-menerus seperti itu. Dalam dunia kepenulisan biasa disebut dnegan lingkaran setan kebuntuan. Hal itu akan terus terjadi hingga akhirnya kita berpikir bahwa jangan-jangan saya tidak ada bakat untuk menjadi penulis.
Jika bapak-ibu mengalami hal semacam itu, maka selamat karena kita punya nasib yang sama. Tapi itu dulu..sebelum saya mengenal freewriting.
Nah, dengan metode freewriting kita akan terbebas dari hal-hal tersebut, walau tidak langsung begitu keluar dan lolos dari penyakit-penyakit yang menimpa seorang penulis. Lalu bagaimana memahami dan menerapkan freewriting ini?
Ini gambarannya:
Bapak-ibu akan melakukan ujian kepegawaian. Ujian tersebut akan dimulai pada pukul 07.00-09.00. bapak-ibu harus segera datang tepat waktu dan bisa menyelesaikan ujian dengan baik. Apa yang harus dilakukan saat melihat kemacetan padahal waktu sudah menunggukan pukul. 06.56????
Ngebut...
Nah itulah cara memahami dan menerapkan freewriting.  
DIA MENJAWAB
Supaya ga keder, saya tuliskan pertanyaan diawali dengan nomor dan langsung menulis jawaban dari pak Firman dengan diberi tulisan tebal ya!
1.   Apa  langkah pertama yang harus kita lakukan supaya bisa melakukan freewriting?
Tulis segera ide yang muncul kapan dan dimana pun.
2.   Pernahkah bapak singgah dalam lingkaran setan kebuntuan dan bagaimana cara keluarnya?
Saya pernah mengalaminya dan solusinya sederhana sebenarnya harus yajin dan setiap ide yang muncul langsung tulis sampa ending ide itu dimana. Yang lupa lewat saja, jika ada situasi yang memungkinkan baru dicek n ricek. Maka kita harus menyiapkan waktu kosong. G usah lama-lama cukup 30-60 menit perhari. Jangan memanfaatkan waktu luang tapi luangkan waktu untuk menulis.
3.   Apa suka duka bapak dalam menulis dan menerbitkan buku?
Berawal dari sulitnya menemukan ide yang pas, dan mengira-ngira bagus tidaknya untuk dibaca. Pokoknya komplit deh pada awal mencari ide sampai harus konsul dengan teman dan lain sebagainya hingga akhirnya menemukan suatu kekuatan berupa komitmen bahwa jelek, kurang bagus, bagus, atau sejenisnya pokoknya ditulis. Baru kemudian dari situ mulai bagaimana membuat outline yang targetnya harus selesai. Selanjutnya menulis satu persatu dengan alokasi waktu yang saya luangkan. Pada waktu itu, menulis bukan tanpa halangan dan tantangan tetapi karena ada kekuatan dalam diri, maka semua halangan dan tantangan bisa diatasi. Anak-anak juga tahu dan pada akhirnya mereka menyesuaikannya dengan sendirinya. Hingga selesai dalam bentuk buku. Kemudian masalah penerbitan buku. Kita semua tahu penerbit buku itu ada yang indie dan mayor. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Penerbit indi lebih mudah dan pastinya lebih cepat terbit.
4.   Ketika banyak ide yang muncul, ide mana yang harus dieksekusi menjadi tulisan yang ena dibaca? (Siti Nurbaya- Karimun)
Ide yang paling dikenal dan dikuasai. Karena kita akan menulisnya dengan senang hati. Dan itulah kunci jika kita menuls dengan hati biasanya akan mampu menyentuh hati pembacanya.
5.   Bagaimana berusaha melanjutkan tulisan terdahulu yang sedang buntu tetapi muncul ide yang baru, mana yang didahulukan?apakah kita biarkan ide yang baru?
Iya, cuekin aja. Buat satu tekad, ide baru akan dituis setelah selesai satu tulisan. Maka dari itu kita harus benar-benar menyelesaikan tulisan itu.
6.   Jika kita mengalami freewriting saat sementara menulis apakah kita beristirahat sejenak atau melanjutkan menulis. Khawatirnya kalau dipaksakan akan ada kalimat-kalimat yang tidak  nyambung?
Tulis saja terus, tulisan yang tidak nyambung, salah ketik, dan lain-lain nanti akan dilakukan pada sesi cek n ricek atau pada saat proses editing. Ingat ya menulis dengan editing adalah dua ilmu yang berbeda.
7.   Apakah tulisan sebanyak lima lembar itu  boleh ditulis sederhana tidak menggunakan kata-kata ilmiah?mungkin saja diantara kita banyak guru yang terlahir dari OKP2 yang pintar bicara dengan bahasa-bahasa ilmiah?
Justru kadang tulisan yang sederhana itu biasanya terlahir dari hati, tidak neko-neko yang biasanya akan membawa pembaca kedalamnya.
8.   Adakah yang perlu diperhatikan ketika menerapkan teknik freewriting?
Secara sederhana, freewriting pokoknya tulis secepat-cepatnya terhadap ide yang muncul, jangan takut salah, jangan takut keliru, jangan takut jelek hasilnya, apalagi jangan takut salah ketik. Pokoknya tulis dan tulis sampai habis. Modalnya ide dan ide yang muncul dari mana saja. Bahkan kadang ide itu muncul saat berada di toilet. Terkadang juga saat berdesak-desakan di angkutan umum dan lain-lain. Pokoknya tulis saja sampai selesai. Hal-hal lain dalam freewriting nanti pada saat proses editing.
9.   Apakah freewriting tidak akan menghasilkan tulisan yang berkualitas, karena ngebut itu tidak baik? Apakah freewriting itu nulis secara ngebut?
Hasil tulisan yang berkualitas atau kurang biasanya ditentukan dari faktor ide yang muncul. Jika ide yang muncul itu bagus dan berkualitas, lanjut dengan outline yang berkualitas, maka akan menghasilkan tulisan yang tidak jauh dari situ, yaitu bagus dan berkualitas. Dalam praktiknya, menulis berkualitas terkadang menuntut kita agar mengikuti, mematuhi, dan lain-lain sebelum tulisan itu selesai ditulis. Sehingga tulisan kita akhirnya bisa kelar atau tidak. Nah, dengan freewriting ini akan mujarab menjawab solusi itu. Adapun misal ada yang kurang enak dibaca maka lanjut pada tahap editing.

DIA MENYIMPULKAN
Rasa bosan adalah penyakit yang sangat berbahaya melebihi covid 19. Hati-hati dan waspada, dia menyerang dengan tiba-tiba. Maka kita harus mencoba dan mencoba lagi, sampai kapan? Sampai kita sukses. Yakin dan percaya diri!
Teruslah menulis dan menulis jangan pernah berhenti!
Wujudkan cita-cita untuk menerbitkan buku!
Kobarkan semangat dalam dada!
Hidup penulis!
Hidup PGRI!
Jaya selamanya!




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eksekusi aja dulu baru Diskusi

Writer's block...apa sih? kepoin yuk!

Proofreading???Apaan yak itu? Kepoin yuk....