Proofreading???Apaan yak itu? Kepoin yuk....
KELAS BELAJAR MENULIS NUSANTARA PGRI KE-28
Hari/Tanggal : Jumat, 3 Februari 2023
Waktu : 19.00 WIB
Tema : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Narasumber : Susanto, S.Pd
Moderator : Helwiyah, S.Pd., M.M.
Assalamulaikum Wr.Wb.
Salam Sejahtera untuk kita semua
Shalom
Om Swastyastu
Namo Buddhaya
Salam Kebajikan
Materi malam ini adalah materi yang benar-benar baru saya baca, Profreading...entah apa artinya. lagi ga mau googling juga. Tapi yang jelas pastinya berhubungan dengan keahlian menulis. Ditemani suara lato-lato yang semakin menggelitik telinga kiri dan kanan, saya membuka laptop walau dalam kondisi mengantuk yang sangat namun tetap semangat untuk mengikuti kelas malam ini. Kebetulan tadi dihadiahkan tahu pong oleh salah satu murid ngaji. Kutambahkan secangkir teh manis dingin menambah dinginnya malam ini yang sejak pagi tadi sang hujan membasahi bumi tanah tinggi, berhenti saat siang dan kembali datang menjelang maghrib. Jakarta yang biasanya panas, tidurpun enaknya tanpa alas, justru sudah beberapa hari ini cuaca mendukung untuk mengeluarkan selimut tebal.
Bu Helwiyah membuka salam dengan pantun yang indah
Bunga sekuntum Mekar berseri,
Disunting gadis dari Betawi,
Assalamu Alaikum pegiat literasi,
Salam jumpa dengan Bu ewi
Kemudian meminta izin untuk membersamai kami dalam pertemuan ke 12 dari 30 pertemuan kelas Belajar Menulis angkatan 28. Beliau alumni angkatan 20. Bersama pak Dail dan Jeng Raliyanti.
Beliau berharap malam menjadi malam yang menginspirasi untuk memotivasi diri mewujudkan mimpi menjadi penulis sejati.
"Bagi pemikir, buah fikirnya hanya akan bersemayam dalam fikiran jika tak diucapkan dan ditulis
Bagi pembicara, pembicaraannya hanya akan menguap lewat suara bila tak dituliskan
Bagi penulis ,tulisannya akan tersimpan dalam catatan jika tak dipublikasikan.
Bagi penulis media, tulisnnya akan tertimpa materi tulisan lain jika tak dibukukan
Maka,.ucapkan dan tuliskan yang ada dalam fikiran."
Pembukaan
Apa itu proofreading?
Pak prof sedang membaca?😀
Paparan materi
Sambil nunggu sang narasumber, saya coba searching tepat tebakan saya di hati dan baru keluar setelah googling hehe, ternyata Proofreading itu adalah uji baca, kegiatan membaca ulang sebuah karya dengan maksud untuk memeriksa apakah ada kesalahan dalam penulisan, tata bahasa, atau lainnya. Tepat pukul 19.34 WIB, Pak D, sapaan akrab narasumber kami menyapa dengan salam. Dan memperlihatkan hasil karyanya di KBMN dalam menulis 20 hari.
Keren ya teman-teman, dalam waktu 20 hari sudah bisa menerbitkan satu buku. Caranya? kita tanya beliau di sesi tanya jawab ya.
Kemudian beliau meminta kami membuka link blog milik salah satu peserta KBMN gelombang ke-27
https://ahmadfatch.blogspot.com/2022/09/belajar-cara-menulis-pgri-gelombang-ke_19.html?m=0. Setelah saya membaca isinya, saya baru paham justru resume yang baik adalah yang mengandung unsur 5W+1 H atau ADIK SIMBA yang sering saya ajarkan kepada siswa-siswa di sekolah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Oke, saya akan mulai dengan apa yang ditampilkan oleh sang narasumber.
Apa itu Proofreading?
Proofreading adalah membaca ulang kembali untuk memeriksa sebuah penulisan untuk mengetahui apakah ada yang salah atau tidak sebelum tulisan itu di publikasikan/diterbitkan atau dibukukan. Proofreading sangat berguna untuk meminimalisir kesalahan pada saat kita menulis di suatu media yang akan kita publikasikan atau cetak dalam bentuk buku.
Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia baca bisa diterima logika dan dipahami. untuk itu harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Apakah sebuah kalimat efektif atau tidak?
- Susunannya sudah tepat atau belum?
- Substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak?
Dimana dan kapan kita melakukan proofreading?
Proofreading dilakukan setelah proses drafting (menulis untuk pertama kali) dan diakhiri dengan Readrafting.
Siapa saja yang berkepentingan dalam proofreading?
Keterampilan proofreading dasar penting bagi siapa saja yang menulis. Untuk teks sehari-hari, seperti laporan bisnis, naskah buku, blog, atau makalah perguruan tinggi. Ada beberapa teknik yang dapat kita gunakan untuk mengoreksi secara efisien dan efektif sebelum membagikan pekerjaan. Penulis buku sangat membutuhkan proofreading.Tahapan ini adalah tahapan kedua setelah melakukan swasunting atau self editing.
Mengapa proofreading harus dilakukan?
Proofreading dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dalam penulisan, untuk itu Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak kita lewatkan. Terutama jika kita berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas atau mempublikasikan, contohnya menulis di kompasiana.com atau di blog pribadi
Bagaimana proofreading dilakukan?
Setelah menulis, maka kita akan melakukan swasunting/self editing dengan langkah-langkah berikut:
- Endapkan tulisan selama beberapa waktu.
- Meminta teman untuk membaca tulisan kita.
- Meminta seorang proofreader (ahli sunting).
- Menggunakan aplikasi atau editing tools. Editing tools bisa menggunakan google doc.
Proses menulis:
- drafting: menulis untuk pertama kali
- proofreading: memeriksa konten, tata bahasa, dan tanda baca.
- Readrafting:menulis ulang setelah melakukan beberapa perbaikan yang diperlukan
- memerhatikan detail kata perkata yang ditulis
- membaca dengan lantang atau nyaring
- membaca perlahan
- beristirahat sejenak
Pedoman Proofreading
- Alat yang digunakan untuk membantu kita melakukan proofreading, tentu saja KBBI dan PUEBI yang sejak 16 Agustus 2022 diganti dengan EYD. Ketetapan itu merujuk pada Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Nomor 0424/I/BS.00.01/2022 tentang Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
- Perubahan kaidah, yaitu pengkhususan penulisan bentuk terikat maha- untuk kata yang berkaitan dengan Tuhan. Pada ejaan sebelumnya, aturan penulisan kata terikat maha- ada yang dipisah dan digabung sesuai syarat dan ketentuannya.
- Sementara pada EYD edisi V, aturan penulisan kata terikat maha- dengan kata dasar atau kata berimbuhan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan, semua ditulis terpisah dengan huruf awal kapital sebagai pengkhususan. Contohnya: Yang Maha Esa, Yang Maha Pengasih, Tuhan Yang Maha Pengampun.
Hal-hal yang harus dihindari dalam penulisan
- Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata.
- Hindari memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.
Sip keren resumenya, tergiur gambar makanannya
BalasHapusHehehe. Terima kasih
HapusRrruuuaarr Byazah!
BalasHapusBiasa di luar
HapusMantuk sekali.
BalasHapusTerima kasih pak
HapusKereen. Semangat Bu
BalasHapusKereen..luar biasa
BalasHapusTerima kasih pak teguh
HapusYa ampuun, cemilannya bikin ngiler, hehe ....
BalasHapusSini....bu
HapusMantap dan luar biasa resumenya bu👍
BalasHapusAyoo.. coba latihan proofreading.. biar bs jd editor.. semangat bun
BalasHapusSiap mentor
Hapusmantab
BalasHapus