Don't leave him like that
KBMN PGRI Gelombang Ke-28
Pertemuan Ke -8
Tema Komitmen Menulsi di Blog
Narasumber Drs. Dedi Dwitagama, M.Si.
Moderator Sigid PN, SH.
Jalan-jalan ke Kota Jember
Mampir dulu beli mie ramen
Malam ini ketemu narasumber
Yang bahas tentang komitmen
Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam Kebajikan untuk kita semua
Om santi santi om
Namo Budaya
Salam Sejahtera,
Malam ini tak sama dengan malam-malam lainnya, bukan sekedar menanti pertemuan maya dengan sang ahli, namun juga ada suatu penantian menggapai cita bersama Prof. Eko. Entahlah mengapa aku memberanikan diri untuk maju mewujudkan mimpi. Semoga Allah meridhoi setiap proses yang sedang kami jalani.
Teman-teman bloggers....
Kali ini walau hati belum tertata dengan rapih menanti sebuah sua yang dirindu, namun perjumpaan dengan Pak Dedi tak kalah menarik untuk dibuatkan sebuah resume.
Yah....malam ini narasumber kita adalah Pak Dedi, saya coba telusuri tentang beliau di beberapa sumber salah satunya saya copas dari https://adhillahaprianty.wordpress.com/2013/08/03/biodata-tentang-pak-dedi-dwitagama/ bahwa:
Jl. E.1 No. 3 Cipinang Muara Raya
Jatinegara – Jakarta Timur 13420 Indonesia
Telepon : (62-21) 8509054 – HP: (62) 812 8534 836
Pendidikan Pak Dedi adalah sebagai berikut:
• 2001 : Magister Sains Matematika Industri Jurusan Statistik – ITS Surabaya
• 1998 : Magister Manajeman SDM STIE IPWI Jakarta
• 1995 : Sarjana Pend. Matematika FP.MIPA IKIP Jakarta
• 1987 : Diploma III Pend. Matematika IKIP Jakarta
• 1983 : Jurusan IPA – SMA Negeri 35 Jakarta
• 1979 : SMP Negeri 19, Kebayoran Baru Jakarta
• 1976 : SD Mekarsari, Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Beliau sudah menorehkan nama indahnya sebagai:
• Nominator Blog Pendidikan terbaik Indonesia, Pesta Blogger Nasional, Jakarta, 2011
• Juara 3 Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Provinsi DKI Jakarta, 2008
• Juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Jakarta Pusat, 2008
• Juara 2 e-Learning Award tingkat Naasional, Pustekkom Depdiknas RI, Oktober 2008
• Juara 3 Kompetisi blog “I Love Mobile Blogging”: XL dan Dagdigdug, FKI – JHCC Jakarta, Juni 2008
• Juara 1 Guru Berprestasi tingkat Provinsi DKI Jakarta, Jakarta 2004
• Juara 1 Guru Berprestasi tingkat Jakarta Pusat, Jakarta 2004
• Juara 2 Guru Berprestasi tingkat Jakarta Pusat, Jakarta 2003
• Juara harapan 1 Pembacaan Pembukaan UUD 1945, Jakarta 1987
• Juara ke-2 Menyanyi Keroncong se DKI dan Jabar, Jakarta 1986
• Juara harapan 1 Lomba Baca Puisi se DKI Jakarta, Jakarta 1986
• Juara ke-3 Puitisasi Al Quran se-Jabotabek, Jakarta 1985
• Juara harapan 2 Paduan Suara tingkat SLTP se Jawa, Bandung 1978
• Juara ke-1 Deklamasi se DKI Jakarta, Jakarta 1976
• Juara ke-1 Menyanyi se kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta 1975
• Juara ke-2 Deklamasi se Jakarta Selatan, Jakarta 1974
Kelas dibuka oleh moderator pukul 19.06 WIB dan menyampaikan bahwa malam ini akan ada door prize untuk dua pemenang, setelah Pak Dedi masuk ke zoom dan dijadikan co-host, pak Sigid membuka kelas dengan membaca doa bersama. Beberapa menit pak Sigid menyampaikan rasa syukurnya karena bisa mengikuti KBMN Gelombang ke-23 dan mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat dari Pak Dedi dan para narasumber lainnya.
Tepat pukul 19.09 WIB, Pak Sigid memberikan kuasa bicara kepada narasumber. Pak Dedi menyapa para peserta dan menceritakan awal mula bertemu dengan jurnal dunia maya ini, yaitu melalui adik kandungnya yang belajar di Amerika. Berkat menulis di blog, beliau bisa mendapatkan kesempatan keliling dunia. Masih menunggu peserta yang lain, Pak Dedi mengenalkan diri dengan cara yang unik, kami dipersilahkan untuk searching via google dan menyalakan mic untuk memberitahukan apa yang kami dapatkan. Kegiatan perkenalan ini dilakukan selama 15 menit.
Materi yang disampaikan pada malam ini adalah presentasi yang ke 1.204 sejak 1990 beliau memberikan materi dengan target bisa menginspirasi para peserta untuk menjadi produktif berinternet. Fokus materi pada malam ini adalah menulis blog. Diawali dari kesedihannya tentang guru idaman, prosesor, orang-orang yang memberikan kontribusi di dunia pendidikan tidak ada digoogle saat kita search. Sedangkan sendal jepit bahkan yang bolong sudah ada di google saat disearch.
Bukan internet yang tidak menampilkan orang, namun orang yang aktif di internet agar namanya harum di dunia maya. Ada 3,31 juta guru yang ada di Indonesia hanya ada beberapa guru hebat. Faktor utama kekurangan guru yang dikatakan tidak hebat adalah kurangnya hasil karya yang terlihat lebih tepatnya kita katakan tidak produktif.
Menurut Pak Dedi, produktif adalah kegiatan mendatangkan memberi hasil, manfaat, menguntungkan. Umumnya guru di Indonesia hanya menyukai hal yang minimalis dan seragam, hanya melakukan kewajiban tanpa ada peningkatan kompetensi bahkan dianggap hal yang rugi ketika ada orang-orang yang menambah kegiatan di luar pekerjaannya.
Manusia mati meninggalkan nama, nama disini adalah sebuah karya. Ketika seorang guru hanya berkutat pada kegiatan di sekolah, maka kita sebagai guru tidak akan menjadi produktif.
Produktivitas seseorang terwujud ketika orang tersebut memiliki ide, melakukan visi, dan mau berproses dengan waktu yang efisien.
Manfaat seseorang yang produktif, maka:
1. Pekerjaan akan mencari kita ketika kita sudah menjadi seseorang yang produktif.
2. Meningkatkan rasa percaya diri.
Beberapa keutamaan blog:
1. memberikan sebuah kenangan.
2. segala hal yang ada dalam blog akan terekam sepanjang internet ini ada.
3. Zaman sekarang ini, eranya pakai HP, gadget, dan komputer. Banyak hal bisa dilakukan dengan sosial media. Koran sudah bukan zamannya lagi walaupun masih ada. Semua itu sudah tergantikan oleh digital.
Pak Dedi itu sangat humble, memahami banyak bahasa yang saya g faham. Mengalir begitu saja ketika memaparkan materi blog ini. Pak Dedi sangat digitalist, sepertinya beliau punya akun sosial media
Semua hal bisa dijadikan tulisan dalam blog; sekolah yang kita fhoto, siswa-siswa yang sedang berdiskusi, piala yang diraih oleh para murid atau hasil kita sendiri, segala peristiwa dan kejadian yang ada di sekolah bisa diabadikan menjadi tulisan dalam blog.
Jika kita tidak meninggalkan jejak, lalu siapa yang akan meninggalkan jejak kita? karena gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan tulang, dan manusia mati meninggalkan tulisan.
Tips konsisten menulis di blog:
- tentukan tujuan
- fokus
- buat outline
- mulai menulis
- selesaikan
- publish
- ikut komunitas menulis
- membaca tulisan orang untuk mendapatkan ide
- menulis lagi
- perkenalkan diri kepada warga blog
- ceritakan semua hal yang istimewa
Beberapa pertanyaan yang diajukan adalah:
- Platform mana yang lebih menguntungkan, blog atau kompansiana? Pak Dedi menjawab kompasiana lebih menguntungkan, namun jika kompasiana sudah hilang, maka tulisannya akan hilang juga.
- Bagaimana cara survive agar tidak goyah saat yang lain berada di zona nyaman? Pak Dedi menjawab bahwa kita tidak perlu melakukan apa yang mereka sampaikan.
- Adakah template diluar blogger yang bisa diaplikasikan?Bagaimana caranya? Pak Dedi menjawab bahwa kita harus memahami bahasa pemograman coding ATML selama dua bulan akan lebih paham dan bisa mengaplikasikan template yang unik.
- Bagaimana menumbuhkan kecintaan menulis blog untuk anak? Pak Dedi menjawab bahwa jadikan setiap tugas ditulis di blog dengan nilai yang maksimal.
- Apakah tulisan dalam blog adsense bisa dijual? Pak Dedi menjawab pasti bisa dengan mengikuti uang di adsense blogspot.
- Apa tips dan trik untuk menjadi istiqomah dalam menulis blog? Pak Dedi menjawab ingat saja bahwa menulis itu adalah kelebihan dari seorang guru, dan pastinya akan mendapatkan kelebihan pula.
Selanjutnya Pak Dedi meminta pak Sigid untuk membacakan pertanyaan yang ada di blog. Ada lebih dari dua puluh pertanyaan yang dijawab Pak Dedi dengan santai.
Wahhh...gercep! Mantab! Lanjutken
BalasHapusTerima kasih bu
HapusWaaw...lengkap benerr
BalasHapusWaaah lengkap, dan cepaaat.
BalasHapuswah,,,mantapp..gercep number one
BalasHapusKomplit ibu..keren👍🏻
BalasHapusSaya suka, saya suka
BalasHapusTerima kasih.. terima kasih....
HapusSip
BalasHapusCepat dan detail. Mantap.
BalasHapusLengkap, mantap.....boleh kasih masukan dikit? .....sepertinya Harimau Mati meninggalkan belang -bukan tulang-.
BalasHapusHehehe terima kasih pak
HapusLengkap betul
BalasHapusTerima kasih bu
HapusMantap dan luar biasa resumenya bu
BalasHapusmantap bu
BalasHapusDetail dan lengkap, I like it
BalasHapusKereeen
BalasHapuswaw lengkap sekali resume ibu kita
HapusTerima kasih ibu
HapusKeren, mantap, lengkap.
BalasHapusTerima kasih bu agisti
HapusSuper lengkap
BalasHapusterima kasih
HapusResumenya mantap
BalasHapusMantap dan luar biasa lengkap resumenya bu
BalasHapus