Writer's block...apa sih? kepoin yuk!
"Alhamdulillah... dengan rutin mengikuti kegiatan, mensupport diri untuk terus menyelesaikan resume on time, saling blog walking memberi semangat kemudian akhirnya. pun dinyatakan lulus karena jumlah resume sesuai kategori dan nanti akan berhasil memiliki buku karya sendiri. 😍" sambungnya dalam kalimat pembukaan. Buku pertama bu Rali berjudul "Wujudkan Mimpi Terbitkan Buku" kemudian di tahun berikutnya lahir buku solo yg kedua dengan judul "Guru di Era Digital". Selain itu, ada 17 judul buku antologi yg saya miliki baik fiksi mau pun nonfiksi.
Semua ini terwujud karena beliau punya mimpi, termotivasi karena komunitas ini dan mendapat support serta ilmu dari narasumber hebat yang ikhlas berbagi tanpa pamrih. Masyaallah..Bu Rali mendoakan kami semoga kami yang belum punya buku nanti dapat segera menyusul, bisa punya buku karya sendiri. Dan mungkin di grup ini juga sudah ada yang punya buku... semoga tetap terus berkarya dan jangan berhenti begitu saja.
Satu moderator cantik saja tidak cukup untuk menghiasi indahnya tatap maya pada malam ini, masih ada narasumber yang muda, yang geulis, smart, baik hati dan tidak sombong.(sebelumnya saya sebut dibagian awal yang menggunakan akhiran if ya hehe). Beliau adalah seorang guru dengan prestasi-prestasinya yang luar biasa. Kita bisa see her profile di sini:
https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html?m=1
Beliau adalah bu Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr., Seorang guru berprestasi dan sangat menginspirasi. Beliau memberikan materi malam ini yang bertema "Mengatasi Writer's Block"
Bu Dita sangat senang melihat semangat kami dalam KBMN Gelombang ke-28. Hal ini terbukti dari resume yang dihasilkan dari setiap pertemuan. Jumlah yang menulis resume di grup ini jauh lebih banyak dari angkatan beliau Tulisan tulisan kami juga sudah bagus-bagus. Terima kasih atas pujiannya bu Dita, kok saya jadi terkesima hehe.Astaghfirullah
Tak bisa instan tentu. Diperlukan jam terbang yang cukup banyak agar bisa menjadi seperti Omjay, Bunda Kanjeng, Pak Dail, Bunda Aam, Bu Rali, Mr. Bams, Prof. Eko, Bu Dita, dan narasumber lainnya Butuh banyak perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan.
Pada pembukaan materinya bu Diah berceriita ketika SMA, beliau masih tetap menulis diary. Beberapa teman dekat yang membaca diary saya sempat berkomentar bahwa tulisan saya sudah seperti novel 😅Namanya anak remaja, banyak emosi yang dituangkan dalam catatan Ditta remaja. Namun belakangan, saya tahu bahwa menulis apa pun yang kita rasakan bisa menjadi self healing yang baik. Bahkan saat ini, beberapa psikolog ada yang menyarankan kepada para pasiennya untuk menulis sebagai salah satu cara mengatasi depresi dan sebagainya.
Tentang saran psikolog untuk menulis dalam rangka mengatas depresi itu saya pernah dengar dari salah satu teman saya yang memiliki anak dengan keterbatasan sosial, artinya dia selalu merasa dirinya tak berarti, akhirnya sang ibu membawanya ke psikolog dan disarankan untuk menulis.
Kebiasaan menulis tersebut memberi banyak manfaat. Misalnya ketika kuliah, Bu Dita pernah membuat buku Petualangan Kimia bersama rekannya dan diikutsertakan dalam Lomba Kreativitas Mahasiswa di Jurusan. Alhamdulillah meraih posisi kedua.
Di saat kuliah juga, Bu Dita menulis proposal bersama teman-teman dan kami berhasil mendapat dana hibah untuk asosiasi profesi dari Dikti hingga 40 juta. Di tahun 2009-2010 jumlah tersebut tentu sangat besar. Keren buuuu.....MasyaAllah
Awal masuk dunia kerja, beliau cukup vakum menulis. Mengajar di boarding school dengan aktivitas yang padat membuatnya mengambil jeda sejenak dalam dunia kepenulisan.Hingga akhirnya di awal masa pandemi, beliau mengikuti kelas menulis bersama PGRI dan masuk di angkatan ke-7. Beliau sangat bersyukur, karena berawal dari arahan untuk membuat resume, kemudian kembali aktif menulis di blog. Bahkan berkesempatan menulis bersama Prof. Eko. Alhamdulillah menjadi salah satu dari orang angkatan pertama tantangan Prof. Eko yang bukunya terbit di penerbit mayor. Semoga kita juga mendapatkan kesempatan yang sama ya teman-teman. Aamiin....
Karena terbiasa menulis juga, beliau bisa menyelesaikan esai di seleksi Calon Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3 dan lulus. Alhamdulillah saat ini sedang bertugas lagi di Angkatan 6. Makin terpukau aku padamu Ibu.....
Tanpa kita sadari menulis banyak memberi manfaat untuk kita, saya bisa lulus di tes essai kandidat calon guru penggerak karena menulis. Ada yang menulis karena hobi, kebutuhan, tuntutan profesi, dan lain sebagainya. Apa pun alasannya, aktivitas menulis memang tak bisa lepas dari kita sebagai makhluk yang berbahasa dan berbudaya.
Lalu apa itu writer's block? dan korelasinya dengan yang dikisahkan oleh Bu Dita?
Menulis artinya luas, bisa menulis dengan tulisan pribadi dalam bentuk diary, ada karya tulis ilmiah, ada cerpen, artikel, resume, dan sebagainya. Menulis adalah kata kerja yang hasilnya bisa sangat beragam. Oleh karena itu tak hanya novelis, cerpenis, jurnalis atau blogger, namun ada juga copywriter yg tulisannya mengajak orang untuk membeli produk, ada content writer yang bertugas membuat tulisan profesional di website, ada script writer penulis naskah film/sinetron, ada ghost writer, techincal writer, hingga UX writer, dan lain-lain..
Faktanya, penulis-penulis tersebut masih bisa terserang virus WB alias Writer's Block. Kayak Corona ya Guys!!
Tak peduli tua atau muda, profesional atau belum, WB bisa menyerang siapa pun yang masuk dalam dunia kepenulisan. Oleh karena itu, penting bagi seorang penulis untuk mengenali WB dan cara mengatasinya. Virus WB ini bisa menjangkit dalam hitungan detik, menit, hari, minggu, bulan, bahkan tahunan.
"Sederhananya, WB adalah kondisi dimana kita mengalami kebuntuan menulis. Tak lagi produktif atau berkurang kemampuan menulisnya.. Hal ini bisa terjadi dengan disadari atau pun tidak."
Istilah writer's block sebenarnya sudah ada sejak tahun 1940an. Diperkenalkan pertama kali oleh Edmund Bergler, seorang psikoanalis di Amerika. Berkaca dari pengalaman, WB ini bisa terjadi berulang. Me-reinfeksi kita sebagai penulis. Itulah mengapa saya katakan WB ini sebagai "virus" yang sesekali bisa aktif bila kondisinya memungkinkan. Ibarat penyakit, tentu akan lebih mudah disembuhkan bila kita mengetahui faktor penyebabnya, bukan? Begitu pula dengan WB. Agar bisa terhindar atau segera terlepas dari WB, maka kita perlu mengenali penyebabnya.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat mengakibatkan WB:
Contoh:
Ada orang yang senang menulis cerpen atau puisi. Kemudian tiba-tiba harus menulis KTI yang tentu saja memiliki struktur dan metode penulisan yang berbeda. Bila tak lekas beradaptasi, bisa jadi kita malah terserang WB.
Lalu bagaimana ini bisa menjadi salah satu obat WB? Jawabannya akan berkaitan dengan faktor penyebab WB yang kedua dan ketiga.
Dalam Kamus Psikologi, stres diartikan sebagai ketegangan, tekanan, tekanan batin, tegangan dan konflik. Lelah fisik/mental akibat aktivitas harian yang padat juga dapat memicu stress. Pada akhirnya, jangankan menulis, kita bisa merasa jenuh dan suntuk. Terserang WB deh.
Terakhir yang bisa menyebabkan WB adalah terlalu perfeksionis.
Kondisi menulis dimana kita tidak memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi dsb ternyata dalam dunia psikologi dikenal dengan istilah free writing atau menulis bebas.
Nah, jadi siapa di sini yang masih khawatir tulisannya tidak dibaca? Khawatir dinyinyir orang? Khawatir dikritik ahli? Khawatir tulisannya nggak bagus? Dan masiiih banyak kekhawatiran lainnya.
Solusi Writer's Block:
- Mempelajari hal-hal baru yang berbeda dg sebelumnya pasti menyenangkan.
- Refreshing.
- Membaca buku-buku ringan untuk cemilan otak
- Tulis segera ide yang timbul, di media apapun.
Bu Diah menutup paparannya dengan mengajak dan menyemangati kami menulis bebas untuk mengatasi salah satu penyebab WB-nya 😊👍🏻
Pesan spesial darinya
"Bukankah tulisan yang buruk jauh lebih baik daripada tulisan yang tidak selesai?"
Forum tanya jawab tak kalah menariknya dari paparan yang disampaikan oleh sang narasumber hingga pukul 21.07 WIB masih saja ada yang bertanya tentang tips dan trik agar tidak terkena virus dan cara mengatasinya jika terpapar. Salah satunya saya yang merasa sesak di dada saat kalimat penutup diuraikan, " bukankah tulisan yang buruk jauh lebih baik daripada tulisan yang tidak selesai?" itu saya bu Dita yang geulis, hahaha, dan saya mengajukan tips n triknya. Ini jawaban beliau:
Tulisan yang tidak selesai sebaiknya
- Kelompokkan menjadi satu buku untuk diterbitkan.
- Kuatkan tekad untuk mengolahnya kembali.
- Buat daftar isi.
- Mulai dari akhir dan mulai menulis
Mantap. Gerak cepat. Semangat
BalasHapusKereeen bu
BalasHapusterima kasih sdh mengerjakan resumenya dengan baik.
BalasHapusTobat pak, sudah pernah gagal. Aku remedial ini
HapusMntabbb luar biasa kerennn
BalasHapusLuar biasa...semangat Bu
BalasHapusSami2 bu Sri
HapusResumenya lengkap sekalii
BalasHapusTercepat. resumenya. Bu
BalasHapusMantap betul !
BalasHapusSama bu Lilik juga hebat
Hapuspantundan isinya mantul
BalasHapusLuar biasa, cukup banyak dan bisa menjadi satu sub bab
BalasHapuskomplit sekali, tetap semangaat...
BalasHapusTerima kasih pak
HapusGO...GO...GO...F1 BARU
BalasHapusKejar kereta bu
Hapusmantap
BalasHapushttps://yamin19710813.blogspot.com/2023/01/mengatasi-writers-block-pertemuan-ke-7.html
Sudah kudatangi rumahmu pak, namun tiada penghuni yang menyambutku hehe
HapusMantap bu, gercep
BalasHapusMatursuwun
HapusSuper gercep... Luar biasa sumangatnya👍👍👍
BalasHapusTerkontaminasi Omjay Pak
HapusSemoga semangatnya msh ttp terus terjaga walau pun laptop sempat ngambek... resume must go on.. kereenn...
BalasHapusAku jadi loncat belum sempet manjat dah nulis pembukaan sang narsum hehe
HapusLuar biasa, renyah isinya
BalasHapusSyukron jiddan
HapusCakep gaya menulisnya.. semangat
BalasHapusTerima kasih pak agung
HapusLuar biasa. Tulisannya meluap. Bun.
BalasHapusTerima kasih pak Sutanto
HapusMantap dan luar biasa bu👍
BalasHapusTerima kasih pak Bagus
HapusMantao resumenya
BalasHapusTerima kasih pak
HapusMantaap ini....
BalasHapusTerima kasih bu Milma
HapusWah...ibu yang pertama ternyata 👍🏾😍keren sekali ibu 😍
BalasHapusTerkontaminasi saya, terima kasih bu
HapusMantap dan luar biasa resumenya bu👍
BalasHapusTerima kasih pak
HapusKeren...
BalasHapusTerima kasih pak
HapusHebat resumenya.
BalasHapusKeren Bu resumenya semangat
BalasHapusTerima kasih pak
Hapusmantap, semangatnya bu, ,imta tolong lirik dan komen https://notshka.blogspot.com/2023/01/ulala.html
BalasHapusTerima kasih bu, siap
Hapusresumenya cantik sekali
BalasHapusMantap dan Luar biasa bu resumenya
BalasHapusSyukron
Hapusruntut dan jelas kak, aku arus banyak belajar dari kakak, semangat kak
BalasHapus