PESONAMU MENGALIHKAN KANTUKKU BU KANJENG
PESONAMU MENGALIHKAN KANTUKKU BU KANJENG
Jakarta, 11 Januari 2023
Sarapan pagi di Kampung Rawa
Beli katuk untuk Neng Iat
Malam ini pertemuan kedua
Biar ngantuk tetap semangat
Neng Iat istri Kang Dion
Baru melahirkan beberapa hari
Jadikan menulis sebagai passion
Itulah tema menulis malam ini
Melahirkan baru beberapa hari
Tapi sayang dia kekurangan ASI
Narasumbernya Ibu Sugiastuti
Moderatornya Bu Widya Setianingsih
Inilah gayaku jika menulis....
Ngantuk, sedih, senang, kesal, semua emosi dialihkan dengan
nulis pantun. Kali ini, kita akan resume kelas menulis hari kedua yang akan
disampaikan oleh Dra. Sugiastuti, M.Pd. yang biasa dikenal dengan Bu Kanjeng. Keahliannya
dalam menulis antologi membuatnya digelari dengan Ratu Antologi. Selain rajin
menulis antologi, beliau juga motivator handal dan founder PMA Literasi
Istikamah. Seingat saya, beliau juga merupakan salah satu editor di Penerbit
Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan.
Kemarin kita ditemani oleh Pak Dail sebagai moderator Om
Jay, tonight Bu Widya Setianingsih yang akan menemani ngelas kita kali ini.
Tema KBMN PGRI 28 malam kedua ini adalah MENJADIKAN MENULIS
SEBAGAI PASSION. Jika ditilik makna passion dalam Bahasa Inggris artinya
gairah, semangat, gemar, melebihi hobi. Bisa kita artikan bahwa menjadikan
menulis sebagai passion adalah menjadikan menulis sebagai kegemaran. Sangat cocok
dengan kegemaran Bu Kanjeng yang selalu memposting cerpennya setiap hari tanpa
jeda. G kayak saya, angot-angotan. Hehehe.
Diawali dengan puisi yang dikarang oleh Bu Widya menambah semangat belajar menulis kali ini dan menghilangkan rasa kantuk yang mendalam.
Sajak Tanpa Judul
Karya : Widya Setianingsih
Aku sudah sangat lelah, memandang lanskap yang basah di pelataran senja dan malam.
Rerintik jatuh serupa bayang gaun gaun kenangan, dan ujungnya menyentuh bangku kosong di taman hati.
Tentangmu, tentangku dan tentang sepenggal kisah yang mengukir pedih perlahan diatas airmata: belum juga berkesudahan.
Ada yang tak bertahan ketika aku berjalan nelenggangi masa
Hingga bunga bunga bermekaran hanya merunduk, daun daun terserak ditanah basah.
Aku, sosok terdiam yang Dia biarkan terlepas diantara kesunyian.
Ada butir butir kenangan yang ikut bersama derai rintiknya
Kau juga aku sama-sama tergugu di perantara senja hingga hampir malam tak jua tiris
Dan kita yang ternyata mengukir pedih itu
Harus membiarkan airmata berderai bersama gerimis
Yang ingin sekali kuseka.
Mari kita hitung jengkal masa itu
Mungkin akan ada yang tertinggal
Ikut berserakan bersama daun-daun mati
Tapi cobalah rasakan dalam diammu
Merah jambu bertebaran diantara bangku taman.
Ah, ingin sekali ku katakan padamu dari jarak yang hanya terlipat layar datar ini
"Aku merindui keinginan atas keengganan sepi,
Seonggok ketiadaan di sebuah bangku kosong"
Di kedua pelupuk mataku ada siluet merah jambu yang bertandang lewat
Pesan-pesan singkat, dan aku tergetar meski sesaat
Tapi aku terlalu takut menjamahnya menjadi nyata, jemariku hanya sanggup menggapainya serupa angan yang tersedak batas ingatan-masa lalu yang kelam.
Bagaimana denganmu? Jingga senjaku kelabu jatuh di atas jingga
Apakah kau akan tetap menjamahnya?
Apakah kau akan berjinjit perlahan menghampiri?
Hanya sebatas ingin mengulang debar jantungmu?
Berapa kali harus kukatakan padamu
Tentang sulur-sulur waktu yang menjelma menjadi kisah
Mungkin sempat ada kepenatan
Hingga tak hendak luruskan satu tangan.
Lalu ingin kukatakan padamu sekali ini lagi
Tentang senja yang singgah di ngarai kisah itu
Melukis siluet pucuk-pucuk pinus
Juga sesabit bulan yang mengintip diantara arakan awan awan jingga
Aku ingin meletakkannya cerita kita di genggaman
Hingga tak hanya bisa kusentuh, tapi terkenang dalam hidupku.
Yakin, bagus sekali sajak ini. Aku seorang perempuan yang
tak begitu menyukai sajak tapi kali ini jujur candu sekali. Lanjut ah takut g
bisa move on. Entah pernahkah sebelumnya satu grup dengan bu Widya, tapi
pertama baca sajaknya ini membuatku lupa bahwa tadi aku sangat ngantuk.
Materi kedua ini tersusun atas empat kegiatan yakni pembukaan yang sangat luar biasa dibuka dengan sajak, dipapah dengan rangkaian kalimat indah, motivasi tak henti, dan sajak yang tersusun dengan rapih, menjadi candu tak ingin lepas dari pembukaan itu hingga pada susunan selanjutnya yaitu paparan materi dari bu Kanjeng, sang bunda literasi nan lembut dalam ucapan serta keahlian penanya dalam menari, setiap hari merangkai kalimat demi kalimat hingga menjadi sebuah cerita indah tak terlupakan, itulah kesan Bu Widya terhadap bu Kanjeng yang pernah bertemu dua kali secara tatap muka.
Bagiku yang mengenal bu Kanjeng hanya sebatas dunia maya pun demikian, setiap hari membaca baris demi baris cerita indahnya dengan berbagai gaya bahasa.
Dra.Sri Sugiastuti, M.Pd. adalah seorang guru pegiat
literasi nusantara yang sudah menerbitkan 21 buku solo. Tahun 2019 beliau
diamanahkan menjadi editor buku, motivator, dan blogger. Beliau merupakan
pengurus PGRI Surakarta, Jawa Tengah. Hobinya silaturahim, traveling, dan
membaca. Sekilas info tentang profil narasumber yang dikenal dengan Bu Kanjeng
dan digelari Ratu Antologi.
Menurutnya, menulis adalah passion yang menjanjikan,
sebagaimana pendapat Om Jay yang mengatakan bahwa menulis adalah hobi yang
dibayar. Dalilnya adalah kemampuan menulis itu akan selalu dilirik sebagai
patokan kecerdasan dan kedewasaan seseorang dalam berpikir. Hingga saat ini,
profesi ini adalah salah satu job yang sangat dihormati dan dihargai secara
sosial bahkan mendapatkan nilai ekonomi yang tinggi. Passion atau renjana
adalah satu kegemaran yang bisa dimiliki semua orang, tak harus bakat namun
dikuatkan dengan tekad. How to keep the
passion? Dalam hal ini, bu Kanjeng adalah seorang kurator yang tak pernah padam
dan memadamkan cahaya renjana dalam jiwanya karena beliau menjadikan passion
ini sebagai kebutuhan layaknya seorang muslim sejati yang menjadikan sholat
sebagai kebutuhan.
Tanpa menulis hampa terasa,
Tanpa menulis hutang belum terbayar
Tanpa menulis, suplemen habis
Tanpa menulis, nafasku sesak
Belajar sajak dikitlah dari kata-kata yang dibaca hehe. ya
saya sedang mencoba tahap itu, doakan ya....
Banyak kendala dan hambatan yang akan kita temui dalam
menggeluti passion ini, yakni:
- · Merasa tidak berbakat untuk menulis
- · No have much time untuk menulis
- · No ide for writting
- · Tidak hobi menulis
- · Parahnya lagi tidak mau diberikan saran dan kritik dalam tulisan yang dibuat.
Yes, tidak sedikit kendala tersebut sering menghantui pikiranku
ketika melanjutkan ingin menulis. Ketika merasa ada ide, tapi merasa bukan
waktu yang tepat untuk menulis. Saat kembali ingin menulis, merasa tidak berbakat
dalam bidang itu. Sesungguhnya jika dikatakan segala hambatan dan kendala ini
bisa diatasi jika diri sudah menjadikan menulis sebagai passion. Karena banyak
alasan mengapa kita harus menulis
1. Sabda Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa
sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain (Khoirunnasi anfa’uhum
lin nas).
2. Pepatah Arab : “al-Ilmu shaidun wal kitabatu
qaiduu” artinya ilmu itu adalah binatang buruan dan menulis adalah tali
pengikatnya.
Kedua dalil ini adalah alasan
kuat mengapa kita harus menulis.
Dalam slide ke 21, bu Kanjeng menuliskan tips menjadi
penulis yang baik, yakni:
- Ø Banyak membaca buku sebagaimana perintah pertama yang dititah oleh Allah kepada Nabiyullah” iqro”
- Ø Membaca bisa memunculkan beragam ide dan gagasan untuk menulis.
- Ø Ilmu yang kita miliki adalah sebanyak buku yang kita baca
Persiapan Menulis
Ada lima persiapan menulis:
Gali ide bisa dilakukan dengan observasi baik terhadap
peristiwa, kegiatan, imajinasi, atau kajian pustaka. Tahap pertama ini bisa
kita lakukan melalui brainstorming. Tahap kedua adalah tentukan tujuan, gende,
dan segmen pembaca agar kita memastikan bahwa goresan tangan kita ini laku di
pasaran. Tahapan ketiga adalah menentukan topik yang sesuai dengan tujuan,
gendre, dan segmen pembaca. Kita akan mudah menentukan topik jika mengetahui
tujuan karya yang akan kita tulis, langkah selanjutnya adalah membuat outline
atau batasan atau kita sering kenal dengan istilah kerangka cerita. Kerangka cerita
yang disusun harus sederajat, setara, padu, logis, dan memiliki penekanan
terhadap topik. Langkah terakhir yang dilalui adalah mengumpulkan sumber buku
atau bahan materi. Memperkaya diri dengan banyak literasi akan memuluskan kita
dalam aksi nyata penulisan. Seperti yang disampaikan Om Jay pada pertemuan
pertama bahwa menulis tanpa membaca itu hal yang mustahil.
Sabar dalam menulis
Man shabara dhofiro adalah pepatah yang hak bagi penulis. Seorang
penulis akan menghasilkan goresan yang luar biasa karena dibarengi dengan
kesabarannya dalam menulis.
Lima persiapan menulis hingga menghasilkan tulisan adalah
tahapan pertama dalam menghasilkan sebuah buku. Hal ini belum cukup, masih ada
tahapan-tahapan penting yang harus kita lakukan selanjutnya yakni proses
editing---à
revising ---à
publishing.
Editing |
Revising |
Publishing |
Membaca ulang Menyempurnakan draft |
Mengubah beberapa bagian naskah Melengkapi naskah Mengevaluasi kembali naskah untuk mengosongkan kesalahan |
Pengiriman naskah Pracetak Pencetakan Promosi Distribusi |
Mantap sekali bu aning
BalasHapusterima kasih pak Rubi, dirimu juga keren resumenya
Hapusluar biasa bun .menginpirasi tulisannya kunjungi blog ku juga ya bun
BalasHapusterima kasih pak Canda
HapusSemangat bu
BalasHapuscoretan yang bagus Bu... kunjungi blog saya ya Bu..
BalasHapushttps://ragungps.blogspot.com/2023/01/flyer-2-judul-menulis-dengan-gairah.html
terima kasih pak, baik saya sedang walking2 ke blog2 nih baru sempet buka blog lagi malam ini
HapusTetap semangat.. lanjutkan
BalasHapussiap....terima kasih pak
HapusLuar biasa.
BalasHapusKeren keren keren
BalasHapus