KUNTI POHON MANGGA

"Siap-siap semua. Malam ini kita akan melakukan kegiatan di luar lapangan", Ujar Devi, pimpinan regu Mawar mengingatkan para anggotanya. "Siap kak!" Jawab semua anggota regu tersebut dengan kompak. Tapi tidak dengan Dila,salah satu anggota regu Mawar yang sangat takut jika malam tiba. "Dila......kamu dengar tidak apa yang ana sampaikan?" Kata Devi. "I iya ukhti, ada apa?,"Dila malah balik bertanya. "Kenapa kamu melamun Dila? Apa kamu tak suka kegiatan di lapangan nanti malam?", Devi berusaha menanyakan masalah Dila yang terdiam mendengar jadwal kegiatan malam ini. "Suka Ukhti, afwan saya izin keluar." Dila pergi keluar untuk menenangkan diri. "Aku harus gimana nih? G mungkin nanti malam aku izin g ikut kegiatan di lapangan, tapi aku takut dengan kunti itu. Pasti dia muncul di malam hari." Dila berkata pada dirinya sendiri. "Dooor....."Lala mengangetkan Dila dari arah belakang. "Aduh kamu kok kagetin aku sih", ujar Dila terkejut. "Abis aku lihat kamu ngelamun aja sejak diumumkan nanti malam kegiatan kita di lapangan, bukannya sudah biasa kalo api unggun itu di lapangan?" Lala berkomentar tentang sikap Dila yang suka melamun setelah diumumkannya kegiatan api unggun. "Kamu bener, tapi aku masih trauma dengan kunti pohon mangga itu. Pasti dia keluar di malam hari," kata Dila yang pernah mendengar cerita bahwa pohon mangga yang berada di lapangan pesantren itu ada kuntinya. "Dil dil zaman gini masih percaya ada kunti,buat apa kamu ngaji sholat klo masih percaya gituan," kata Lala menepis kebenaran cerita tersebut. "Emang menurut kamu kunti itu g ada?" Tanya Dila penasaran. "Ya g ada lah, yang ada itu setan menyerupai kunti guna menakut-nakuti manusia yang lemah seperti kamu," jawab Lala menambah ketakutan dalam diri Dila. "Ah kamu ngeledek aj". Dila merajuk. Malam tiba...... "Masing-masing anggota wajib menutup matanya dengan kacu. Kita akan berjalan menelusuri sawah di balik lapangan ini." Pembina pramuka memberikan perintah. "Siap kak,: serentak para pemimpin regu menjawab dengan sigap. Seluruh anggota ditutup matanya dengan kacu tak terkecuali Dila. Walau dalam ketakutan,Dila tetap mengikuti aturan yang dibuat. Saat berjalan dalam keadaan mata tertutup. "Dillaa....." suara menyerupai kunti mulai menakut-nakuti Dila. "Lala...kok ada suara berbisik memanggil namaku?" Tanya Dila ketakutan. "Ah kamu salah denger kali. Paling para senior itu ngerjain kita."jawab Lala yang ada di depannya dengan santai "Dilaaa.....," suara itu memanggil lagi. "Ah lala aku takut", Dila makin ketakutan. "Tenang aja baca ayat kursi,kalo kamu bisa pegang dari mana keluarnya suara itu berarti itu bukan setan tapi senior yang ngerjain kita," Lala memberi saran. Dila memberanikan diri memegang tubuh suara itu timbul. Dia memegang tangan orang itu, dengan kesal Dila mencubit kecil tangan tersebut, orang yang mengeluarkan suara itu menutup mulutnya. Tapi dia tak tahan dengan sakitnya cubitan Dila. "Ah...sakit...., " akhirnya si kunti jadi-jadian itu mengeluarkan suara aslinya. Dila dan lala tertawa terbahak-bahak mendengar suara jeritan itu. Barulah Dila percaya bahwa cerita kunti pohon mangga adalah kebohongan belaka.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eksekusi aja dulu baru Diskusi

Writer's block...apa sih? kepoin yuk!

Proofreading???Apaan yak itu? Kepoin yuk....